Daftar Isi:
  • Tunagrahita atau disabilitas intelektual merupakan anak yang mengalami gangguan fungsi fikir karena tingkat kecerdasan di bawah rata-rata dan kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya (Permenpppa RI, 2017). Menurut penelitian Istiqomah dkk (2016) menunjukan bahwa di Kota Semarang terdapat 83,2% anak tunagrahita mengalami karies gigi. Anak tunagrahita memiliki kekurangan dalam memusatkan perhatian dan sering memusatkan perhatian pada benda yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak tunagrahita sebelum dan sesudah penyuluhan dengan menggunakan panggung boneka. Penelitian ini menggunakan Pre Experimental dengan one group pretest – posttest design. Sampel penelitian ini berjumlah 37 siswa SLB Widya Bhakti Semarang yang dilakukan intervensi sebanyak lima kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pre-test dan pertemuan terakhir dilakukan post-test. Data kemudian dilakukan uji statistic menggunakan uji Paired T-test. Hasil uji paired t-test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat perubahan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak tunagrahita. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh penyuluhan menggunakan media panggung boneka terhadap tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak tunagrahita.