Usulan Penerapan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) pada Industri Tahu Guna Menjamin Keamanan Pangan (Studi Kasus pada Pabrik Tahu Sari Murni Sentra Industri Tahu "Sumber Rejeki"Kecamatan Jebres Kota Surakarta
Main Author: | Prabawati, Prabawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unissula.ac.id/1821/1/cover.pdf http://repository.unissula.ac.id/1821/2/Abstrak.pdf http://repository.unissula.ac.id/1821/3/Daftar%20Isi.pdf http://repository.unissula.ac.id/1821/4/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.unissula.ac.id/1821/ |
Daftar Isi:
- Tahu merupakan makanan yang ekonomis dan sering dikonsumsi di semua kalangan masyarakat. Baik dikonsumsi sebagai camilan maupun sebagai lauk. Akan tetapi berdasarkan pada hasil survei awal di beberapa pabrik tahu yang berada di Sentra Tahu Sumber Rejeki Kota Surakarta salah satunya adalah Pabrik Tahu “Sari Murni”, ditemukan fakta bahwa dalam proses produksi tahu masih sederhana dan menggunakan peralatan produksi seadanya yang sudah digunakan bertahun-tahun. Selain itu kondisi lantai produksi yang kotor karena sebagian masih berlantaikan tanah dan pekerja yang hanya menggunakan pakaian kerja serta alas kaki seadanya bahkan terkadang tidak memakai baju sehingga ada kemungkinan keringat dan mikroba dapat masuk ke bahan yang sedang diproses. Untuk menjamin keamanan pangan terutama tahu, maka perlu diperkenalkan dengan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) atau Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis. Dalam implementasinya ditemukan beberapa proses yang tergolong Critical Control Point (CCP) yaitu persiapan karyawan, persiapan peralatan produksi, penjemuran sampai pecah-pecah, pencucian dan penirisan, penggilingan, penyaringan serta pencetakan. Sedangkan berdasarkan hasil uji laboratorium menguatkan hasil analisa sistem HACCP, dimana tahu yang dihasilkan mengandung serat kasar dan timbal (Pb) melebihi standar yang dianjurkan oleh Badan Standarisasi Nasional. Timbal (Pb) dapat berasal dari kondisi bahan baku (kedelai) yang telah terkontaminasi pada saat penanaman (kondisi tanah) serta pada saat penjemuran yang kemungkinan besar tercemar gas buang kendaraan, kondisi air tanah yang telah terkontaminasi cemaran logam serta penggunaan peralatan produksi terutama yang terbuat dari logam. Kata kunci : tahu, Hazard Analysis Critical Control Point, uji laboratorium