Daftar Isi:
  • Kestabilan sistem tenaga listrik secara umum dapat didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu sistem tenaga listrik untuk mempertahankan kadaan sinkronya pada saat ketika sistem mengalami gangguan. Adanya gangguan pada saat sistem akan mempengaruhi kestabilan sistem yang ada, oleh karena itu perlu dilakukan analisis kestabilan transien untuk dapat mengetauhi Critical Clearing Time sistem tersebut ketika terjadi gangguan sehingga sistem tersebut dapat mempertahankan keadaan sinkronnya. Dengan memperhatikan perubahan besar kestabilan tegangan, kestabilan frekuensi, dan kestabilan sudut rotornya. Perhitungan nilai Critical Clearing Time ( CCT ) menggunakan metode kriteria sama luas, analisis kestabilan transien gangguan 3 Phasa yang dikombinasikan dengan metode Newton-Rapshon untuk aliran daya yang digunakan pada software etap 12.6 pada PLTU TJB Jepara untuk menentukan perhitungan nilai CCTnya. Hasil dari simulasi dan analisis, ketika gangguan 3 phasa terjadi pada kestabilan teganggan mengalami penurunan 0,1% dari keadaan normalnya dan mengalami penurunanan sebesar 1,2% saat pelepasan generator dari keadaan normalnya. Untuk kestabilan frekuensinya sama seperti keadaan normal untuk gangguan 3 phasa, saat pelepasan generator mengalami penurunan sebesar 0,3%, sedangakan untuk kestabilan sudut rotor setelah gangguan 3 phasa dan pelepasan generator kembali dalam keadaan titik kerjanya setelah mengalami osilasi. Kata Kunci : Stabilitas Transien, Critical Clearing Time, Kriteria Sama Luas.