Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Pendidikan keperawatan adalah penghasil tenaga ahli keperawatan yang memiliki kemampuan intelektual, ketrampilan profesional, kesadaran sosial yang tinggi, serta berwawasan nasional dan global. Perawat dengan pendidikan sarjana keperawatan dituntut untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan dengan prosentase dasar 40% (teori) berbanding 60% (praktik), sehingga diperlukan pembelajaran yang cukup dalam praktik nyata di lapangan. Pelaksanaan praktik nyata dilapangan diwujudkan dalam praktik klinik keperawatan yang diperoleh mahasiswa pada setiap semester. Praktik klinik keperawatan mahasiswa S1 keperaawatan dominan dilaksanakan di rumah sakit untuk mendapatkan pengalaman nyatan baik dari sisi keilmuan, skill keperawatan, praktik komunikasi keperawatan, dan pendokumentasian keperawatan. Metode : Dalaam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengumpulan data menggunakan teknik random sampling dengan menggunakan kuesioner keapda responden berjumlah 91 resonden. Data peneliti ini diolah dengan menggunakan uji Spearman dari SPSS. Hasil : Dari data Karakteristik Responden dalam penelitian ini dengan jumlah 91 responden 97,8% responden berumur 20-22 tahun, 84,6% responden berjenis kelamin perempuan. Kesimpulan Dan Saran : Penelitian ini menunjukkan data bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Metode Bedside Teaching dengan Kemampuan Keterampilan mahasiswa di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Isalam Sultan Agung Semarang dengan p-value 0,000 atau p-value <0,05 dan untuk keeratan hubungan tergolong kuat (0,868) serta arah hubungan positif. Berdasarkan dari hasil penelitian perawat diharapkan lebih meningkatkan Metode Bedside Teaching serta meningkatkan kemampuan keterampilan dan begitu pula sebaliknya. Kata kunci : Metode Bedside Teaching, kemampuan keterampilan Daftar Pustaka : 23 (2004-2014)