Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Infeksi HIV jika dibiarkan akan berkembang menjadi AIDS karena sistem kekebalan tubuh menurun. Pekerja seks berada pada risiko yang paling tinggi terkena HIV/AIDS karena terpajan dengan banyak pasangan seksual. Tahun 2018 angka HIV di Lokalisasi Argorejo mengalami kenaikan tiga kali lipat dibanding tahun 2017. Tujuan: Menggambarkan karakteristik, persepsi, sumber media informasi, perilaku Pekerja Seks Komersial (PSK) terhadap pencegahan HIV/AIDS di Lokalisasi Argorejo Kota Semarang. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth interview) pada 11 PSK, seorang ibu asuh, dan dua orang tenaga kesehatan sebagai triangulasi sumber data serta melakukan observasi. Analisis data menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik, meliputi usia yaitu paling rendah usia informan 21 tahun dan paling tinggi usia 40 tahun. Lama bekerja paling sebntar 2 bulan dan paling lama 13 tahun. Pendapatan informan untuk harga setiap tamu nya senilai 150.000-300.000. Pengetahuan informan masih dalam tahap know untuk mengetahui HIV/AIDS. Persepsi informan terhadap manfaat yang dirasakan dalam upaya pencegahan HIV/AIDS sudah baik, sepuluh dari sebelas informan sudah mengerti. Sumber media untuk faktor pendorong PSK untuk bertindak mencegah HIV/AIDS yang berpengaruh adalah riwayat penyakit keluarga/teman. Untuk perilaku informan, tujuh dari sebelas informan meminta tamu nya untuk memakai kondom. Simpulan: Karakteristik PSK, seperti usia, tingkat pendidikan dan lamanya bekerja sebagai PSK tidak menentukan PSK dapat melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS dengan tepat. Sedangkan pendapatan, pengetahuan, serta persepsi terhadap manfaat upaya pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS, sumber media informasi berpengaruh dalam perilaku upaya pencegahan terhadap HIV/AIDS. Kata kunci: Karakteristik PSK, Persepsi PSK, Sumber media informasi, Perilaku PSK