Daftar Isi:
  • Latar Belakang:. Fenomena stunting di Indonesia mencapai angka 30,8%. Masalah krisis stunting pada usia dua tahun dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang kesehatan dan tumbuh kembang anak. Salah satu faktornya adalah praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) kepada anak masih rendah. Adapun variasi, frekuensi, waktu, dan konsistensi sesuai dengan kebutuhan anak. Indikator TB/U menunjukan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keanekaragaman MP-ASI kejadian stunting di Kelurahan Karangroto Metode: Penelitian ini menggunakan desain crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak dibawah 2 tahun yang datang ke posyandu. Pengumpulan data menggunakan microtoise, infantometer, kuesioner variasi MP-ASI anak, dan lembar penilaian Z-score. Jumlah sampel 43 anak dengan teknik total sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah Keanekaragaman MP-ASI. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah stunting. Hasil: Hasil analisis univariat jenis kelamin terbanyak perempuan, umur terbanyak yaitu anak usia 12-24 bulan, stunting didapatkan jumlah 17 (39,5%), keanekaragaman MP-ASI tidak variatif 17 (39,5%). Hasil analisa bivariate uji Somers’d dengan hasil p value 0,000. Terdapat korelasi kuat dengan nilai 0,695. Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara keanekaragaman MP-ASI dengan kejadian stunting (p-value <0,05). Kata Kunci : stunting, keanekaragaman MP-ASI. Daftar Pustaka : 33