Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Serangan stroke menimbulkan terjadinya kerusakan otak, kondisi ini berdampak pada kehidupan biologi, psikologi, sosial, ekonomi dan spiritual yang dapat menimbulkan stres. Gaya hidup yang tidak baik seperti makanan tinggi lemak dan kurang aktivitas olahraga, kebiasaan merokok dan minuman beralkohol akan meningkatkan resiko terjadinya stroke, akibat penyakit yang diderita pasien stroke dalam menjalani aktivitas sehari-hari bergantung pada orang lain. Kondisi ini mempengaruhi kualitas hidup. Metode: Jenis penelitian deskriptif korelasi. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 27 pasien stroke diambil dengan total sampling. Menggunakan uji chi-square. Hasil: Mayoritas pasien stroke mengalami stress berat (51,9%), gaya hidup tidak baik (59,3%), dan kualitas hidup tidak baik (63,0%). Pasien penderita stroke mengalami gaya hidup tidak baik berisiko mengalami kualitas hidup yang tidak baik dengan p-value: 0.003. Simpulan: Ada hubungan antara stress dan gaya hidup dengan kualitas hidup pasien stroke. Stress dan gaya hidup yang tidak baik mengakibatkan kualitas hidup pasien stroke semakin tidak baik. Kata Kunci: stres, gaya hidup, kualitas hidup, stroke. Daftar Pustaka: 40 (2005-2018)