Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Kekerasan seksual anak merupakan suatu bentuk kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang dewasa untuk melampiaskan syahwatnya pada anak. Akan tetapi kejahatan seksual tidak hanya mampu dilakukan oleh orang dewasa saja, data dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak) menyebutkan bahwa 95 persen anak berusia sekolah dasar, sudah menjadi pelaku kekerasan seksual. Dampak dari kekerasan seksual anak akan mengalami mimpi buruk, ketakutan yang berlebihan pada orang lain, dan konsentrasi menurun yang akhirnya akan berdampak pada kondisi kesehatan anak. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui perbedaan efektivitas antara metode bernyanyi dan simulasi boneka tentang pendidikan seksual terhadap pengetahuan personal safety skills pada anak usia prasekolah Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Pre-Eksperiment dan rancangan penelitian pre-test dan post-test tanpa kelompok kontrol. Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara metode bernyanyi dengan rata-rata hasil pre-test dan postest 14,18 dan 13,41 serta simulasi boneka dengan rata-rata hasil pre-test dan postest 12,94 dan 15,47 dengan nilai sig.(2-tailed) 0.009 dan p < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan antara metode bernyanyi dan simulasi boneka. Kesimpulan dan Saran: Adanya perbedaan antara metode bernyanyi dan simulasi boneka dengan p value < 0.05 menggunakan uji alternatif Mann Whitney. Berdasarkan hasil penelitian, hal yang bisa dilakukan perawat adalah berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk memberikan edukasi tentang pendidikan seksual kepada anak prasekolah. Kata kunci: anak prasekolah, pendidikan seksual, personal safety skill. Daftar Pustaka: 56 (2009-2020)