Daftar Isi:
  • Perubahan warna gigi disebabkan faktor intrinsik dan ekstrinsik. Penggunaan bahan bleaching dapat menimbulkan efek samping seperti gigi sensitif dan iritasi mukosa. Diperlukan bahan alternatif yang lebih aman seperti buah nanas (Ananas comosus L, Merr) yang mengandung enzim bromelin dan buah apel (Mallus sylvestris Mill) yang mengandung asam malat. Keduanya berpotensi dalam memutihkan gigi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektivitas ekstrak nanas dengan ekstrak apel sebagai bahan pemutih gigi alami. Metode penelitian laboratorium eksperimental dengan pre-post test only with control group design. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Sampel 27 buah gigi premolar rahang atas pasca ekstraksi. Pengukuran warna gigi sebelum dan sesudah pengolesan ekstrak menggunakan spektrofotometer. Data sebelum dan sesudah pengolesan ekstrak apel dan ekstrak nanas dianalisis statistik dengan One Way Anova. Hasil penelitian, terdapat perbedaan signifikan (P<0,05) antara ekstrak apel 100%, ekstrak nanas 100%, dan karbamid peroksida 10% dengan rata-rata perbedaan warna gigi 6,60±0,9 ; 3,78±0,9 dan 1,57±0,74. Hasil uji Post Hoc LSD diperoleh perbedaan bermakna (p<0.05) antara kelompok perlakuan ekstrak apel 100% dengan karbamid peroksida 10%, ekstrak buah nanas 100% dengan karbamid peroksida 10% dan ekstrak apel 100% dengan ekstrak nanas 100%. Kesimpulan terdapat perbedaan signifikan keputihan gigi antara ekstrak apel 100%, ekstrak nanas 100% dan karbamid peroksida 10% sebelum dan sesudah pengolesan ekstrak. Ekstrak apel 100% lebih efektif memutihkan gigi dibandingkan ekstrak nanas 100% dan karbamid peroksida 10%. Kata Kunci: nanas, apel, karbamid peroksida 10%, asam malat, enzim bromelin, pemutih gigi, kedokteran gigi