Daftar Isi:
  • Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif yang menjadi salah satu faktor penyebab karies. Siwak (Salvadora persica) telah dikenal mampu meningkatkan kebersihan dan kesehatan mulut melalui komponen mekanis dan komponen kimiawi yang dimilikinya. Daun sirih hijau (Piper betle Linn) telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional. Ekstrak daun sirih hijau juga dilaporkan memiliki daya antibakteri. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas daya antibakteri antara ekstrak siwak (Salvadora persica) dan daun sirih hijau (Piper betle Linn) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode penelitian ini berjenis eksperimental laboratoris rancangan post test only control group design. Sampel dari penelitian ini menggunakan 24 cawan petri yang terdapat bakteri Streptococcus mutans dan terdiri dari 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan ekstrak siwak 50%, ekstrak daun sirih hijau 20%, kontrol positif (Chlorhexidine 0,2%) dan kontrol negatif (Akuades). Ekstrak siwak dan ekstrak daun sirih hijau diekstraksi dengan metode maserasi. Ekstrak siwak 50%, ekstrak daun sirih hijau 20%, chlorhexidine 0,2%, dan akuades diuji efektivitas daya antibakterinya terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada media MHA (Mueller Hinton Agar) dengan metode disc diffusion. Kemudian diameter zona hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong Data dari zona hambat yang terbentuk dianalisis dengan uji One Way ANOVA lalu dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) antara ekstrak siwak 50% dan ekstrak daun sirih hijau 20% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak daun sirih hijau 20% memiliki daya antibakteri yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak siwak 50%. Kata kunci : Siwak (Salvadora persica), daun sirih hijau (Piper betle Linn), Streptococcus mutans