PERAN HALUOLEO DALAM PROSES ISLAMISASI SULAWESI TENGGARA PADA ABAD XVI M
Daftar Isi:
- Haluoleo adalah Raja Buton VI. Di masa pemerintahan Haluoleo, Islam mulai tersebar ke wilayah Istana Buton bahkan di kerajaaan-kerajaan lain yang ada di daerah Sulawesi Tenggara seperti Kerajaan Muna, Kerajaan Konawe, dan Kerajaan Buton/ Wolio. Peran Haluoleo terbilang sangat penting dikarenakan ia pernah atau bahkan sedang memegang kekuasaan sebagai Raja di Kerajaan Muna dan Konawe. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kepustakaan (library research) yakni bersifat analitis pustaka terhadap literatur-literatur yang terkait. Hasil dari penelitian ini adalah Haluoleo memiliki peran di berbagai bidang dalam proses islamisasi Sulawesi Tenggara pada abad XVI baik di bidang politik dan sosial pendidikan dan budaya serta ekonomi. Di bidang politik dan sosial, Haluoleo memasukkan nilai-nilai syariat Islam dalam hukum yang berlaku di wilayah Kesultanan Buton. Di bidang pendidikan dan budaya, Haluoleo membangun Masjid Kaliwu-liwuto serta mengubah kebiasaan masyarakat yang bertentangan dengan Islam. Di bidang ekonomi, terjalinnya hubungan yang erat beberapa pelabuhan seperti Tinanggea dan Kendari yang sering di kunjungi para saudagar muslim yang berimplikasi pada meningkatnya perekonomian Buton. Kata Kunci: Haluoleo, Islamisasi, Sulawesi Tenggara