HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL (Studi Observasi Analitik Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang Angkatan 2016-2017)
Daftar Isi:
- Prevalensi dispepsia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, setiap tahunnya mengalami peningkatan. Bahkan penyakit ini masuk kedalam 10 besar penyakit yang tersering didiagnosis oleh dokter di Indonesia. Beberapa kondisi diduga dapat memicu terjadinya dispesia fungsional, antara lain stres dan cemas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang angkatan 2016-2017. Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional yang melibatkan 96 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang angkatan 2016-2017 yang diambil dengan simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner MSSQ untuk variabel stres, dan ROMA III untuk variabel dispepsia. Hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dispepsia fungsional selanjutnya dianalisis dengan uji Chi-square menggunakan software SPSS 24. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden penelitian ini berjenis kelamin perempuan (60,4%), mengalami stres tingkat sedang (36,5%), dan tidak mengalami dispepsia fungsional (69,8%). Uji chi-square menunjukan adanya hubungan signifikan antara tingkat stres dengan kejadian dispepsia fungsional ( p =0,000 ). Simpulan, ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang angkatan 2016-2017. Kata kunci: dispepsia fungsional; tingkat stress; mahasiswa