Daftar Isi:
  • Problematika pasien yang begitu kompleks membutuhkan kinerja kolaborasi dan sharing pengetahuan dari tim profesional tenaga kesehatan. Pentingnya Interprofesional Colaborasi (IPC) dalam penyelesaian masalah pasien, menjadikan ketrampilan kerja tim sebagai suatu hal yang sangat penting untuk memastikan keselamatan pasien. Tidak hanya mahasiswa saja yang harus dipersiapkan secara matang dalam pelaksanaan IPE tapi dosen juga perlu dipersiapkan agar tujuan IPE dalam meningkatkan IPC dapat terlaksana dengan baik, karena dosen memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sejumlah 154 dosen program studi kesehatan di UNISSULA Semarang (12 kebidaanan, 10 keperawatan preklinik, 15 keperawatan klinik, 18 kedokteran gigi, 49 kedokteran umum preklinik, 39 kedokteran umum klinik dan 11 farmasi) menjadi subjek penelitian ini. Kompetensi sikap diukur melalui kuesioner mengenai sikap terhadap IPE dan IPC menggunakan skala "Attitude toward Interprofessional Healthcare Collaboration and Education”. Data seluruh profesi dianalisis secara bersamaan dengan uji Kruskal-Wallis. Terdapat perbedaan signifikan nilai sikap dosen terhadap IPE dan IPC dari nilai sikap terhadap layanan interprofesi, sikap terhadap pendidikan interprofesi, sikap terhadap pendidikan interpofesi pada setting akademik antar kelompok, dan nilai total sikap dengan masing-masing P= 0,001 ; 0,000; 0,000; 0;000. Dari uji beda yang telah dilakukan studi didapatkan hasil bahwa dosen program studi keperawatan preklinik memiliki nilai sikap paling tinggi dan dosen program studi kedokteran umum preklinik memiliki nilai sikap yang paling rendah. Perlu dilakukan faculty development program mengenai IPE dan IPC agar dosen dapat memiliki persepsi positif yang sama pada seluruh profesi sehingga IPE dapat dilaksanakan dengan baik. Kata kunci : Interprofessional Education (IPE), Interprofessional Collaboration (IPC)