Daftar Isi:
  • Sindroma mata kering merupakan suatu keadaan pengurangan komponen lapisan air mata yang menyebabkan keluhan mata gatal, berpasir, sensasi seperti adanya benda asing, pengelihatan kabur, dan terasa perih. Kedalaman ablasi kornea pasca tindakan bedah refraksi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian mata kering. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kedalaman ablasi kornea dengan keluhan mata kering pasca ReLEx-SMILE. Penelitian Observasional Analitik dengan rancangan cross sectional menggunakan sampel 96 mata pasca tindakan ReLEx-SMILE dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan derajat ablasi kornea. Nilai derajat ablasi ditentukan dengan menggunakan nilai minimum 55 μm dan nilai maksimum 166 μm menjadi 3 kategori yaitu derajat derajat ablasi dangkal < 91 μm, ablasi sedang 91-128 μm, dan ablasi dalam >128 μm sampel kemudian dihubungi melalui telepon untuk dilakukan anamnesis menggunakan kuesioner OSDI (Ocular Surface Disease Index). Hubungan kedalaman ablasi kornea dengan keluhan mata kering pasca tindakan ReLEx-SMILE dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Analisis uji korelasi Spearman memberikan hasil korelasi sebesar 0,589 yang berarti bahwa kekuatan hubungan kedua variabel adalah sedang (0,400- 0,599) serta didapatkan nilai signifikan p = 0,000. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedalaman ablasi kornea dengan keluhan mata kering pasca tindakan ReLEx-SMILE. Kata Kunci : Mata Kering, ReLEx-SMILE, Ablasi Kornea