PERBEDAAN PENURUNAN TEKANAN INTRAOKULAR DENGAN PEMBERIAN TERAPI TETES TIMOLOL MALEAT DAN LATANOPROST Studi Eksperimen Pasien Glaukoma di Sultan Agung Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Daftar Isi:
- Glaukoma merupakan jenis penyakit mata yang disebabkan oleh tingginya tekanan intraokular. Timolol maleat merupakan obat yang berfungsi menurunkan tekanan intraokular. Namun penggunaan timolol maleat memiliki kontraindikasi pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit PPOK dan jantung. Latanoprost merupakan salah satu obat pilihan lain pada pasien glaukoma yang memiliki kontraindikasi timolol maleat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penurunan tekanan intraokular antara timolol maleat dan latanoprost Penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian berupa pre and post tes two group design dilakukan pada 15 penderita glaukoma di Sultan Agung Eye Center RSI Sultan Agung Semarang. Penderita dibedakan terapi timolol maleat dan latanoprost. Identifikasi penurunan tekanan intraokular dilakukan setelah 1 minggu. Uji T-test digunakan untuk analisis data pada tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukan rerata penurunan tekanan intraokular pada penderita pengguna tetes timolol maleat adalah 21,40% dan latanoprost 31,52%. Uji T-test menghasikan nilai p=0,00. Kesimpulan penelitan terdapat perbedaan penurunan tekanan intraokular dengan pemberian timolol maleat dan latanoprost. Kata kunci : Timolol maleat, latanoprost