Daftar Isi:
  • Abortus menjadi masalah yang penting dalam kesehatan masyarakat karena berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas maternal. Menurut WHO, abortus menyumbang kematian ibu di seluruh dunia, karena abortus dapat menyebabkan perdarahan pada ibu hamil. Angka kejadian abortus spontan meningkat salah satunya karena faktor usia ibu hamil terutama pada kelompok primigravida yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia ibu hamil pada primigravida dengan kejadian abortus spontan di RSI Sultan Agung Semarang. Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional pada kelompok ibu hamil primigravida yang mengalami abortus dan tidak abortus. Kelompok usia dibagi menjadi usia berisiko (<20 tahun dan > 35 tahun) dan usia tidak berisiko (20-35 tahun). Data diperoleh dari rekam medik RSI Sultan Agung mulai bulan Januari 2013 - Desember 2018. Data di uji dengan Chi Square. Hasil penelitian antara usia ibu hamil pada primigravida dan kejadian abortus spontan dengan uji bivariat Chi Square diperoleh nilai p=0,012 (p<0,05). Dari uji koefisien kontingensi didapatkan bahwa hubungan keeratan antar 2 variabel yaitu usia ibu hamil pada primigravida dan kejadian abortus spontan adalah 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan keeratan tergolong lemah. Kesimpulan, terdapat hubungan lemah antara usia ibu hamil pada primigravida dengan kejadian abortus spontan di RSI Sultan Agung Semarang. Kata Kunci : abortus, primigravida, usia berisiko