OPTIMALISASI PENGGUNAAN FLY ASH BATU BARA UNTUK CAMPURAN PAVING BLOCK
Daftar Isi:
- Paving block merupakan bahan lapis permukaan jalan yang dibuat dengan komposisi campuran semen, pasir dan air dengan atau tanpa bahan tambah dengan metode mencampurkan semua bahan kemudian dicetak dalam cetakan paving block. Sedangkan fly ash yang digunakan berasal dari sisa pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap dari PLTU Rembang. Pertambahan jumlah produksi fly ash menyebabkan dampak negatif pada lingkungan sehingga salah satu solusi untuk mengatasi dampak tersebut adalah dengan memanfaatkan fly ash untuk campuran paving block. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kuat tekan, resapan air, serta ketahanan aus berdasarkan bahan campuran tambahan yaitu dengan campuran fly ash atau abu terbang. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji menggunakan cetakan berupa balok dengan ukuran 20 cm x 10 cm x 6 cm. Perbandingan adukan benda uji 1 PC : 4 PS. Persentase kadar campuran fly ash yang digunakan adalah 0%, 10%, 20%, 30% dari berat pasir. Waktu pengujian pada saat paving block berumur 14 hari dan 28 hari. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa pembuatan paving block menggunakan bahan campuran fly ash mendapatkan hasil kuat tekan tertinggi pada presentase 20% umur 28 hari dengan hasil 27,77 MPa pada mutu beton K 275. Pada uji serap air nilai tertinggi pada presentase 10% umur 14 hari dengan hasil 5,75% yang termasuk dalam kelas mutu B. Pada uji ketahanan aus campuran fly ash 30 % masuk kelas mutu B dengan nilai 0,13 artinya campuran pecahan fly ash sebagai bahan tambah pembuatan paving block memenuhi syarat SNI 03-0691-1996. Hasil terbaik dari penelitian ini adalah presentase dengan campuran fly ash 20% yang memiliki nilai kuat tekan dan serap air tinggi dengan mutu kelas B. Kata kunci : paving block, fly ash, kuat tekan, ketahanan aus, resapan air