PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Malassezia furfur SECARA IN VITRO

Main Author: Kurniyawati, Mualimatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.unissula.ac.id/168/1/KTI_Mualimatul%20Kurniyawati_012116451_Cover.pdf
http://repository.unissula.ac.id/168/2/KTI_Mualimatul%20Kurniyawati_012116451_Daftar%20Isi.pdf
http://repository.unissula.ac.id/168/3/KTI_Mualimatul%20Kurniyawati_012116451_Intisari.pdf
http://repository.unissula.ac.id/168/
Daftar Isi:
  • Penyakit pitiriasis versikolor merupakan salah satu penyakit infeksi jamur yang banyak ditemui di masyarakat Indonesia dan jumlah penderitanya cenderung meningkat, penyebab dari pitiriasis versikolor adalah Malassezia furfur. Banyak antifungi yang telah resisten dalam pengobatan infeksi jamur oleh Malassezia furfur. Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L) memiliki beberapa senyawa kimia yaitu tanin, klavikol, dan saponin. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas daun sirih hijau dalam menghambat pertumbuhan Malassezia furfur secara In Vitro dengan membandingkan zona hambat pada ketokonazole. Penelitian eksperimental rancangan post test only control group design ini dengan metode difusi cakram disk menggunakan jamur Malassezia furfur 0,5 Mc Farland, dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari kelompok I kontrol negatif (aquadest), kelompok II kontrol positif (ketokonazol 2%) III ekstrak daun sirih hijau (0,6%), IV (1,2%), V (2,4%) dan VI (3%). Enam kelompok tersebut diinkubasi selama 2 hari. Pertumbuhan jamur yang dihambat diketahui dengan mengukur diameter zona hambat menggunakan jangka sorong (mm). Hasil rerata untuk kelompok II=40,76, dan kelompok VI=30,46. Pada uji Kruskal Wallis didapatkan p=0,005 ada perbedaan yang signifikan minimal antar dua pasang kelompok perlakuan (p<0,005) dan pada uji Mann Whitney antara kelompok I dengan II, VI ; II dengan III, IV, V, VI ; dan III dengan VI ; IV dengan VI memiliki p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak daun sirih hijau dapat berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan Malassezia furfur secara in vitro namun tidak seefektif kontrol positif (ketokonazol 2%). Kata kunci: Ekstrak daun sirih hijau, Malassezia furfur, Pitiriasis versikolor