Daftar Isi:
  • Kelebihan kadar lemak tubuh berkaitan dengan resistensi insulin dan dapat berkembang menjadi intoleransi glukosa. Hiperglikemia merupakan kondisi tingginya kadar gula darah yang berkaitan dengan peningkatan risiko sindroma kardiometabolik. Kadar lemak tubuh lebih mencerminkan proporsi lemak tubuh dan dapat digunakan sebagai prediktor kelebihan lemak tubuh dibandingkan dengan IMT. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara kadar lemak tubuh dengan kadar gula darah puasa pada mahasiswi kedokteran Universitas Islam Sultan Agung angkatan 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional. Rancangan penelitian dengan menggunakan metode cross sectional. Pengambilan data pada penelitian dilakukan dengan cara mengukur lingkar pinggang, lingkar leher, lingkar panggul yang akan dihitung menggunakan kalkulator diet dan mengukur kadar gula darah puasa menggunakan glukometer pada responden setelah berpuasa selama 8-10 jam. Data selanjutnya dianalisis korelasi menggunakan uji spearman untuk melihat hubungan antara kadar lemak tubuh dan kadar gula darah puasa. Hasil rerata (±SD) kadar lemak tubuh dan kadar gula darah puasa secara berturut-turut adalah 27,66 (±7,1) % dan 93,32 (±5,9) mg/dl. Hasil analisis uji korelasi Spearman menunjukkan p=0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,767. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kadar lemak tubuh dengan kadar gula darah puasa yang bersifat positif yaitu semakin tinggi kadar lemak tubuh maka akan diikuti semakin tinggi kadar gula darah puasa. Kata kunci : kadar lemak tubuh, kadar gula darah puasa, resistensi insulin