Daftar Isi:
  • Indonesia termasuk negara ketiga dengan prevalensi stunting tertinggi di Regional Asia Tenggara. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dapat terjadi akibat beberapa faktor baik dari ibu maupun anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara karakteristik ibu dengan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu dan balita. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 45 balita dan ibu balita. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah karakteristik ibu (usia ibu balita dan balita, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan paritas ibu) dan kejadian stunting. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan proportional random sampling dan menggunakan uji chi-square dan fisher exact untuk menganalisis data. Balita dengan stunting 28,9%. Presentase usia ibu terbanyak < 35 tahun 32 (71,1%); Paritas ibu terbanyak 2-4 kali 26 (57,7%); Ibu rumah tangga 26 (57,7%); Pendidikan ibu terbanyak SMA 30 (66,6%). Hasil analisis hubungan pekerjaan dengan stunting (p=0,001), hubungan paritas dengan stunting (p=0,020), hubungan usia dengan stunting (p=1,000), hubungan pendidikan dengan stunting (p=0,308). Terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dan paritas ibu dengan kejadian stunting, sedangkan usia dan pendidikan ibu tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting. Kata Kunci : Karakteristik Ibu, Stunting, Balita