UJI AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA BAKAR SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) DALAM KONSENTRASI 5%, 10% dan 15 % PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR
Daftar Isi:
- Luka bakar merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup besar di dunia yaitu tiap tahunnya 265.000 (WHO). Senyawa flavonoid dan tanin dalam daun kelor berperan dalam mengobati luka bakar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka bakar sediaan krim ekstrak daun kelor konsentrasi 5%, 10% dan 15% pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini menggunakan desain post-test only control group design dengan sampel tikus putih jantan galur wistar pada 6 kelompok. Kelompok normal tidak diberi perlakuan, kontrol positif (K+) diberikan Mebo®, kontrol negatif (K-) basis krim, sedangkan pada kelompok perlakuan diberikan formula krim ekstrak daun kelor konsentrasi 5% (F1), 10% (F2), 15% (F3). Pengukuran diameter dan persentase penyembuhan luka bakar dianalisa menggunakan ANOVA. Pada tahap pertama dilakukan uji fisik diperoleh hasil uji daya sebar (K-) = 6,5; (F1) = 5,8; (F2) = 6,7; (F3) = 6,7, uji pH (K-) = 6,983; (F1) = 6,987; (F2) = 6,987; (F3) = 6,977, uji viskositas (K-) = 304,57; (F1) = 302,73; (F2) = 311,07; (F3) = 312,07 dan pada penyembuhan luka bakar pada kelompok formula krim dimana diperoleh hasil diameter dan persentase pada (K-) 39,25% (12,09 mm), (K+) 50,52% (9,92 mm), (F1) 53% (9,39 mm), (F2) 62% (7,55 mm), (F3) 70,25% (5,91 mm), maka pada konsentrasi 15% mempunyai penyembuhan luka bakar yang lebih baik dan terdapat kenaikan persentase penyembuhan luka bakar dibandingkan dengan kelompok lainnya. Krim ekstrak daun kelor konsentrasi 15% memiliki aktivitas terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus putih jantan galur wistar. Kata kunci : Luka bakar, Daun kelor, Formulasi