EVALUASI PENGGUNAAN OBAT RASIONAL (POR) DITINJAU DARI INDIKATOR PERESEPAN BERDASARKAN PENYAKIT dan INDIKATOR FASILITAS di PUSKESMAS BULU LOR dan NGALIYAN KOTA SEMARANG
Daftar Isi:
- Puskesmas memiliki resiko yang besar terjadinya ketidakrasionalan penggunaan obat.Pada penelitian ini, peneliti memilih Puskesmas Ngaliyan dan Puskesmas Bulu Lor. penelitian ini, bertujuan untuk mengevaluasi indikator peresepan berdasarkan tiga penyakit yaitu ISPA non pneumonia, Diare non spesifik dan Myalgia, dan indikator fasilitas yang mencangkup ketersediaan DOEN dan 20 obat wajib Puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifanalitik dengan menggunakan metodecrosssectional. Padapengambilan dataindikator peresepan diambil secara restopektif dan prospektif untuk pengambilan data indikator fasilitas. Dimana pengambilan data peresepan di ambil pada periode Januari-Desmber 2018 pada setiap Puskesmas Penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas sebelum dilanjutkan dengan uji independent sample T-test, dari hasil ketiga uji tersebut, Puskesmas Ngaliyan dan Bulu Lor dapat dikatakan berbeda signifikan pada Penggunaan Obat Rasional. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan sudah rasional ditinjau dari indikator peresepan berdasarkan penyakit dan fasilitas pada Puskesmas Ngaliyan sedangkan pada Puskesmas Bulu Lor belum rasional. Pada hasil presentase evaluasi POR di Puskesmas Ngaliyan sebesar 101,44% dan Puskesmas Bulu Lor sebesar 89,81%, dari hasil presentase tersebut Puskesmas Ngaliyan lebih baik dibandingkan Puskesmas Bulu Lor, yang mana kedua Puskesmas telat memenuhi taget yang diberikan oleh pemerintah, yaitu 68% untuk tahun 2018. Pada kedua Puskesmas untuk indikator fasilitas, terdapat DOEN dan 20 obat penting Puskesmas Kata kunci : Puskesmas, Penggunaan Obat Rasional, Kota Semarang, Indikator Peresepan, Indikator Fasilitas