Daftar Isi:
  • Krim ekstrak etanolik kulit buah rambutan memiliki khasiat sebagai antibakteri yang berasal dari zat aktif flavonoid, tanin, dan saponin. Pada pembuatan krim perlu dilakukan uji stabilitas fisik untuk mengetahui kondisi fisik krim selama penyimpanan. Sebelum krim sampai ke tangan konsumen, perlu dilakukan uji iritasi karena uji iritasi merupakan parameter yang harus diamati sebelum digunakan oleh konsumen. Iritasi merupakan reaksi yang timbul karena bahan yang dikandungnya bersifat iritan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi stabilitas fisika dari sediaan krim serta untuk melihat apakah sediann bersifat iritan atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode post test only control groups design yang terdiri dari kelompok krim ekstrak etanolik kulit buah rambutan konsentrasi 10%, basis krim, dan control positif yang disimpan pada suhu panas, dingin, serta suhu ruang selama 1 bulan penyimpanan. Uji stabilitasi fisik meliputi uji pH, daya sebar, dan viskositas dianalisa menggunakan metode parametrik one way anova (ANOVA). Hasil uji iritasi dianalisa menggunakan indeks iritasi. Hasil uji stabilitas fisik diperoleh krim yang stabil setelah disimpan pada suhu dingin, panas, dan ruang. hasil pH (6,68 ± 0,12; 6,61 ± 0,14; 6,71 ± 0,23), viskositas (34580 ± 11,4; 36050 ± 4,0; 35860 ± 4,4), dan daya sebar (5,1 ± 0,23; 5,2 ± 0,19; 5,0 ± 0,13). Hasil analisa didapat nilai p < 0,05 sehingga dapat dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna. Uji iritasi menunjukkan indeks 0 bahwa tidak ada tanda iritasi pada kulit kelinci. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa krim ekstrak etanolik kulit buah rambutan stabil secara fisika selama penyimpanan dan krim anti acne tidak mengiritasi kulit. Kata Kunci : Krim , Ekstrak Etanolik Kulit Rambutan, Uji Stabilitas Fisika, Uji Iritasi