Daftar Isi:
  • Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas adalah untuk melindungi masyarakat dari penggunaan obat tidak rasional dalam rangka patient safety agar kesejahteraaan masyakarat menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerasionalan penggunaan obat, mengetahui presentase kinerja penggunaan obat rasional, dan membandingkan indikator peresepan berdasarkan penyakit dan indikator fasilitas di Puskesmas Genuk dan Puskesmas Gayamsari Kota Semarang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yang menggunakan metode cross sectional. Pengambilan data indikator peresepan dengan cara retrospektif dan prospektif untuk indikator fasilitas. Data diperoleh dari data Pemantauan Wilayah Setempat dan wawancara dengan petugas instalasi farmasi Puskesmas. Sampel indikator peresepan diambil dari peresepan ISPA non pneumonia, Diare non spesifik dan Myalgia dengan total 4.841 peresepan. Indikator fasilitas diteliti melalui ketersediaan formularium/Daftar Obat Esensial dan ketersediaan obat-obat esensial. Data dianalisis menggunakan independent sample T-test dengan p-value >0,05. Hasil penelitian menunjukan uji independent sample T-test didapatkan hasil p-value 0,000 yang menunjukan adanya perbedaan signifikan antara Puskesmas Genuk dan Gayamsari untuk Penggunaan Obat Rasional. Kesimpulan penelitian ini adalah ditinjau dari indikator peresepan berdasarkan penyakit dan indikator fasilitas penggunaan obat di Puskesmas Genuk tidak rasional di sedangkan Puskesmas Gayamsari sudah rasional. Presentase kinerja penggunaan obat rasional pada Puskesmas Genuk sebesar 76,20% dan Puskesmas Gayamsari sebesar 98,78%. Di Puskesmas Genuk hanya penggunaan injeksi pada Myalgia yang Rasional sedangkan Puskesmas Gayamsari semuanya rasional. Kata kunci : Penggunaan Obat Rasional, Indikator Peresepan, Indikator Fasilitas, indikator POR, Puskesmas