ANTISIPASI KETERLAMBATAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF ANALYSIS DAN CRASH PROGRAM (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jembatan Kaligawe – Semarang)
Daftar Isi:
- Pembangunan proyek jembatan yang berada di Jl. Kaligawe Raya KM.1 No.96, Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, merupakan jembatan yang perlu adanya pembaharuan dikarenakan jembatan sebelah Utara sudah cukup lama dan untuk balok header batas banjir sudah mencapai titik batas banjir. PT. SUBASUMI CIPTA SENAWIR dan PT. BERMUDA MULYA BUWANA, KSO sub kontraktor dari pembangunan proyek jembatan. Proyek dimulai pada tanggal 19 Oktober 2018 dan selama berlangsungnya proyek jembatan ini dalam menjalankan suatu proyek tersebut, baik pemilik maupun sub kontraktor menggunakan pengendalian kurva S berfungsi sebagai monitoring dan controling sebuah proyek.(Selaras J. R., 2015). Pada bulan Desember 2018 proyek mengalami permasalahan, penyebab permasalahan ini yaitu banjir, rob, air kiriman dan sampai sekarang belum bisa diprediksi. Sehingga jadwal yang dirancang sedemikian rupa mengalami kemunduran. Awal rencana proyek ditargetkan selesai pada bulan desember 2019. CPM merupakan metode dalam mengidentifikasi step-step pekerjaan yang kritis. Dengan cara tersebut perencanaan dibuat lebih detail, dengan adanya metode what if analysis dan crash program pada jalur kritis dengan total biaya pada perhitungan what if analysis yaitu biaya keterlambatan 10% Rp. 6.285.220.179,00,-, biaya keterlambatan 15% Rp. 6.899.800.986,00,-, biaya keterlambatan 20% Rp. 7.199.792.333,00,-. Total biaya pada crash program yaitu biaya crash 1 jam Rp. 5.999.894.944,00,-, biaya crash 3 jam 6.000.030.944,00,- dan biaya crash 5 jam 6.000.166.944,00,-. Kata Kunci : Penjadwalan Proyek, Manajemen Proyek, Critical Path Method, Metode What If Analysis Menggunakan Ms. Project Dan Crashing Program