Daftar Isi:
  • Celah bibir dengan atau tanpa celah langitan nonsindromik merupakan kelainan kongenital yang digambarkan dengan bagian bibir yang terbelah dan dapat disertai celah pada langit–langit maupun tidak tanpa adanya kelainan sindrom genetik lainya. Kondisi rongga mulut anak dengan kelainan ini mengakhibatkan resiko karies menjadi lebih tinggi dari anak normal. Karies sendiri dapat dicegah dengan mengoptimalkan proses remineralisasi yang salah satunya diperankan oleh kalsium pada saliva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar kalsium dalam saliva pada anak celah bibir dengan atau tanpa celah langitan nonsindromik dibandingkan dengan anak normal. Penelitian analitik obsevasional melalu pendekatan cross sectional dilakukan dengan pengambilan sampel pada 19 anak kelainan celah nonsindromik dan 19 anak normal dalam rentang umur 2 minggu – 12 tahun. Pengambilan sampel unstimulated saliva dilakukan dengan metode suction sebanyak 1-2ml yang kemudian disimpan dalam suhu -80 °C . Lalu sampel diteliti dengan metode Kompleksometri. Hasil penelitian dianalisis dengan Uji independent t-test. Analisa hasil penelitian menunjukan rerata kadar kalsium pada saliva anak kelainan celah nonsindromik adalah 1,09 ± 0,09 mmol/L dan rerata kadar kalsium pada saliva anak normal adalah 1,34 ± 0,13 mmol/L. Hasil Uji independent t-test diperoleh nilai p=0,00 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kadar kalsium dalam saliva anak kelainan celah dengan anak normal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan kadar kalsium dalam saliva pada anak celah bibir dengan atau tanpa celah langitan dibandingkan dengan anak normal sehingga asupan kalsium serta menjaga oral hygiene anak dengan kelainan celah nonsindromik perlu ditingkatkan. Kata kunci : celah bibir, celah langitan, kadar kalsium, saliva, unstimulated saliva, kompleksometri