MODEL PENGUKURAN BELANJA MODAL (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2016)
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji Model Pengukuran Belanja Modal. Populasi dalam penelitian ini adalah 140 kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2016. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik pengambilan sempel jenuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisis menggunakan metode regresi linier berganda dengan Uji R2, Uji t ,Uji f. Semua data yang diolah menggunakan Uji Asumsi Klasik yaitu Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Normalitas. Berdasarkan hasil pengujian statistik SPSS (Statistical Product and Service Solutions) seri 21 bahwa hasil uji asumsi klasik yaitu tidak terjadi Multikolinearitas, tidak terjadi Autokorelasi, tidak terjadi Heteroskedastisitas dan menunjukkan data yang berdistribusi normal setelah di outlier sebanyak 5 data (DAK sebanyak 1 data dan SILPA sebanyak 4 data). Berdasarkan hasil pengujian statistik t-hitung probabilitas PAD sebesar 0,000 (P < 0,05), t-hitung probabilitas DAU sebesar 0,021 (P < 0,05), t-hitung probabilitas DAK sebesar 0,000 (P < 0,05), t-hitung probabilitas DBH sebesar 0,000 (P < 0,05) dan t-hitung SILPA sebesar 0,000 (P < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa PAD, DAU, DAK, DBH, dan SILPA berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Modal. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu Bagi Pihak Akademisi,disarankan dapat menambah atau memperluas sampel penelitian. Bagi Pemerintah Daerah, diharapkan lebih meningkatkan anggaran yang diprioritaskan untuk belanja modal. Kata Kunci; Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran dan Belanja Modal