Daftar Isi:
  • Simpang pada ibukota provinsi DKI Jakarta pada umumnya sudah pada kondisi yang berada pada tingkat kejenuhan yang cukup tinggi yang mengakibatkan terjadinya hambatan dalam lalulintas yang semestinya, pada hal ini diambil salah satu masalah yaitu pada simpang antara Jl. Permata Hijau – Jl. Patal Senayan dan Jl. Tentara Pelajar di Senayan Jakarta Selatan sudah pada kondisi yang memiliki tingkat kejenuhan yang cukup tinggi maka mengakibatkan hambatan dalam arus lalulintas yang semestinya. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan solusi oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta dengan upaya dapat memecahkan permasalahan kondisi lalulintas yang sudah tidak pada kondisi baik, solusi yang dilakukan adalah dengan membangun simpang tidak sebidang/Fly Over Permata Hijau Jakarta Selatan yang menghubungkan Jl. Permata Hijau dan Jl. Patal Senayan melalui Fly Over tersebut. Fly Over ini terdiri atas konstruksi Prestressed Concrete Girder yang membentang sepanjang 686 meter. Dengan adanya pembangunan Fly Over tersebut penulis melakukan redesign Fly Over tersebut dengan bentang yang lebih panjang dan penggantian segmen seluruh Fly Over segmentasi Prestressed Concrete U – Shaped Girder dan sebagian segmentasi Box Girder menjadi Prestressed Concrete I – Shaped Girder. Pada konstruksi girder pada Fly Over ini terdapat perbedaan tumpuan pada desain yang dilakukan oleh penulis yaitu pada span Prestressed Concrete I – Shaped Girder menggunakan tumpuan sederhana 2(dua) tumpuan dan pada span Box Girder menggunakan tumpuan statis tak tentu 4(empat) tumpuan. Analisis pada Fly Over pada span Box Girder menggunakan software SAP2000, dan didapatkan momen maksimum sebesar 90,314,743 Nmm pada kombinasi pembebanan kuat I. Kata Kunci: Momen, Momen maksimum, Kombinasi Pembebanan, SAP2000, Statis Tak Tentu.