Daftar Isi:
  • Dalam penggunaan sistem pengukuran langsung dan tidak langsung tentunya terdapat perbedaan nilai error pengukuran / deviasi pada kedua sistem pengukuran tersebut. Besarnya nilai deviasi kWh meter dapat mengakibatkan kerugian pada konsumen PT PLN (Persero) karena sangat berpengaruh terhadap nilai rupiah/kWhnya, selain itu hal yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mencapai tertib ukur sesuai dengan UU No.2 tahun 1981 yang bertujuan untuk melindungi kepentingan masyarakat dan pelaku usaha, melindungi keselamatan dan kesehatan umum, melindungi kepentingan nasional, serta memenuhi persyaratan perdagangan internasional (ekspor/impor). Penelitian ini menganalisis perhitungan nilai deviasi kWh meter elektronik kelas 0,5s pada sistem pengukuran langsung dan tidak langsung dengan cara merangkai masing-masing kedua sistem pengukuran tersebut ke meja uji standar yang berfungsi sebagai suplai arus dan tegangan, kemudian rangkaian tersebut dihubungkan ke standar meter yang berfungsi untuk menghitung besarnya nilai deviasi kWh meter pada sistem pengukuran yang digunakan. Hasil perhitungan nilai deviasi kWh meter pada sistem pengukuran langsung sebesar 0,17% dengan nilai kerugian sebesar 2,53 rupiah/kWh, sedangkan pada pengukuran tidak langsung sebesar 0,24% dengan nilai kerugian 3,56 rupiah/kWh. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa nilai deviasi pada sistem pengukuran langsung lebih baik daripada sistem pengukuran tidak langsung. Kata kunci : error, deviasi, kWh meter