HUBUNGAN SKALA NYERI DENGAN KONSUMSI MAKANAN PADA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Pembedahan atau operasi merupakan tindakan yang dilakukan secara pengobatan invasif dengan menyayat dan menutup bagian tubuh yang akan dibedah sehingga menyebabkan rasa nyeri akibat dari pembedahan. Nyeri sesudah operasi merupakan nyeri yang diakibatkan setelah operasi, skala nyeri post operasi yang dirasakan setiap orang berbeda–beda dan nyeri post operasi sangatlah penting untuk menentukan lokasi pada pembedahan. Akibat dari pembedahan yang menyebabkan nyeri yang cukup tinggi mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan dari rumah sakit. Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Yaitu peneliti hanya mengukur dan mengobservasi variable. Populasi dalam penelitian ini adalah 64 responden dengan teknik Accidental samplingdan diuji menggunakan metode Chi Square, dengan kriteria inklusi Pasien post operasi yang tidak menghabiskan makananya dari rumah sakit yang diakibatkan nyeri. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa 32 responden (50,0%) dengan umur 18 – 40 tahun, 64 responden (100%) dengan jenis kelamin laki-laki, 25 responden (39.1%) berpendidikan SD, 43 responden (67.2%) berpendidikan SD,33 responden (51.6%) skala nyeri sedang, responden dengan sisa makanan 50%, skala nyeri berattidak menghabiskan makanan 5%sebanyak 9 responden (56,3 %), nilai p value 0,005 atau <0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara sekala nyeri dengan konsumsi makanan pada pasien post operasi di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya terkait faktor lain yang mengganggu konsumsi makanan pada pasien post operasi. Kata Kunci : Skala nyeri, Konsumsi makanan