Daftar Isi:
  • Latar belakang : Stunting merupakan tinggi badan anak kurang dari normal hal tersebut dikarenakan asupan gizi yang berkurang pada balita terutama pada asupan gizi yang sesuai pada bayi yaitu air susu ibu (ASI). Stunting terjadi terjadinya mulai dari janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada usia dini dapat mengakibatkan bayi dan anak memiliki postur tubuh tidak maksimal saat dewasa. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik korelasi observasional dengan menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 62 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk ASI eksklusif. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan uji lambda. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan jumlah responden tertinggi sebagian besar memiliki karakteristik usia 1 tahun sebesar 46,8 %, responden dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan setara 31 responden sebesar 50.0 %, responden dengan tinggi badan terendah 53 dan tertinggi 98. Hasil penelitian responden dengan ASI eksklusif sebesar 59,7 % dan tidak dengan ASI eksklusif sebesar 40,3 %, responden dengan stunting sangat pendek 45,2 %, pendek 27,4 % dan normal 37,4 %. Simpulan : tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting dengan p value = 0,465 ( p < 0,05). Kata kunci : ASI eksklusif, Kejadian Stunting