HUBUNGAN SELF EFFICACY TERHADAP KEPATUHAN MENGKONSUMSI ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI KOTA SEMARANG
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Departemen Kemenkes Republik Indonesia tahun 2017 melaporkan bahwa kasus HIV/AIDS di Indonesia terdapat sebanyak 193.030 orang Pengidap HIV/AIDS sangat memerlukan pengobatan Antiretroviral (ARV) yang dapat menurunkan jumlah virus HIV. Kepatuhan yang tinggi terhadap terapi Antiretroviral (ARV) dapat menekan replikasi virus. Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi Antiretroviral sangat berkaitan dengan self efficacy yang dimiliki oleh pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan kepatuhan mengkonsumsi antiretroviral pada pasien HIV/AIDS. Metode : Penelitian ini merupakan jenis deskriptif korelatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner HIV-Adherence Self Efficacy Scale dan Morisky Medication Adherence Scale. Jumlah responden sebanyak 45 responden dengan Teknik total sampling. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 45 responden, Sebanyak 23 responden memiliki self efficacy tinggi dengan kepatuhan tinggi (51,1%) sebanyak 8 responden dengan self efficacy tinggi kepatuhan sedang, 5 responden dengan self efficacy rendah dan kepatuhan tinggi dan sebanyak 9 responden dengan self efficacy rendah dan kepatuhan rendah. Hasil uji Sommers diperoleh hasil significancy 0,0001 (p-value <0,05), dengan nilai korelasi sommers sebesar 0,632. Simpulan : Ada hubungan antara self efficacy dengan kepatuhan mengkonsumsi antiretroviral. Kata Kunci : HIV/AIDS, kepatuhan antiretroviral, self efficacy