EVALUASI PENGGUNAAN OBAT RASIONAL (POR) DITINJAU DARI INDIKATOR PERESEPAN BERDASARKAN PENYAKIT DAN FASILITAS DI PUSKESMAS CANDILAMA DAN MANGKANG KOTA SEMARANG
Daftar Isi:
- ISPA non pneumonia, diare non spesifik dan myalgia merupakan salah tiga penyakit terbesar di Puskesmas. Secara empirik kejadian ketidakrasionalan penggunaan antibiotik dan injeksi masih banyak ditemukan di Puskesmas. WHO menyatakan bahwa masalah mengenai resistensi antibiotik adalah masalah yang mengancam dunia khususnya Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang mengkaji sejauh mana perbedaan penggunaan obat rasional ditinjau dari indikator peresepan berdasarkan penyakit dan fasilitas antara Puskesmas Candilama dan Mangkang Kota Semarang. Rancangan penelitian ini adalah penelitian observational analitik yang menggunakan metode cross sectional. Pengambilan data pada indikator peresepan secara retrospective, dan pengambilan data pada indikator fasilitas secara prospective. Sampel penelitian adalah data resep yang memenuhi kriteria inklusi penelitian pada bulan Januari – Desember tahun 2018 pada pasien rawat jalan di Puskesmas Candilama dan Mangkang. Analisis data menggunakan nilai α 5% karena nilai Confidence Interval 95%. Hasil analisis statistik pada penyakit ISPA non pneumonia menggunakan uji Independent Sample T dengan p value : 0,000, pada penyakit diare non spesifik menggunakan uji Mann Whitney dengan p value : 0,009, pada penyakit myalgia menggunakan uji Mann Whitney dengan p value : 0,149, pada rerata item obat menggunakan uji Mann Whitney dengan p value : 0,014, pada POR berdasarkan tiga penyakit menggunakan uji Independent Sample T dengan p value : 0,246. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan obat rasional ditinjau dari indikator peresepan berdasarkan penyakit dan fasilitas antara Puskesmas Candilama dan Mangkang tidak berbeda bermakna. Kata Kunci : Penggunaan Obat Rasional (POR), Puskesmas, Indikator Peresepan, Indikator Fasilitas, Kota Semarang.