Daftar Isi:
  • Uji iritasi dan akseptabilitas formula optimum krim antiaging fraksi etil asetat kulit buah pisang kepok, dilakukan sebagai tahapan sebelum sediaan dipasarkan. Penelitian ini untuk mengetahui adanya efek mengiritasi dan penerimaan masyarakat terhadap formula optimum krim antiaging fraksi etil asetat kulit buah pisang kepok. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium. Uji iritasi digunakan 4 ekor kelinci New Zealand White albino betina, kemudian diolesi formula optimum krim pada punggung kelinci yang telah dicukur. Pengamatan eritema dan udema pada jam ke 24, 48, dan 72 setelah pengolesan, hasil yang diperoleh dihitung indeks iritasi dan dianalisis dengan uji Kruskal – Wallis. Uji akseptabilitas digunakan 24 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, diminta mengisi kuisioner dan memberikan penilaian terhadap formula optimum krim. Hasil yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil uji iritasi diperoleh indeks iritasi formula optimum krim antiaging fraksi etil asetat kulit buah pisang kepok sebesar 0,083 dan analisis Kruskal – Wallis diperoleh nilai Asym. Sig = 0,671. Hasil uji akseptabilitas berdasarkan warna, kemudahan pengolesan, dan homogenitas telah memenuhi parameter WHO yaitu lebih dari 50% dan 75% responden memberi skor 4 skala 1 – 7, sedangkan aksebtabilitas berdasarkan bentuk sediaan tidak memenuhi parameter WHO. Berdasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa formula optimum sediaan krim antiaging fraksi etil asetat kulit buah pisang kepok bersifat iritasi sangat ringan (negligible) dan memiliki akseptabilitas yang baik berdasarkan warna, kemudahan pengolesan, dan homogenitas. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan untuk dilakukan penelitian selanjutnya yaitu uji efektifitas antioksidan. Kata kunci : iritasi, akseptabilitas, krim antiaging, fraksi etil asetat, kulit pisang kepok