PENGARUH JUS KUBIS MERAH (Brassica oleracea var. capitata f. rubra) TERHADAP KADAR SGPT Studi Eksperimental Pada Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Asetaminofen
Daftar Isi:
- Kubis merah merupakan sayuran yang kaya akan antosianin sehingga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar SGPT pada kasus kerusakan hati akibat DILI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus kubis merah terhadap kadar SGPT tikus jantan galur wistar yang diinduksi asetaminofen . Penelitian eksperimental yang dilakukan selama 21 hari dengan rancangan post test only control group design ini menggunakan tikus jantan galur wistar 300 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok secara random. K1 (kontrol negatif), K2 (kontrol positif) diberi asetaminofen 300 mg sebanyak 2 kali dalam 16 jam pada hari pertama, K3 diberi asetaminofen 300 mg sebanyak 2 kali dalam 16 jam pada hari pertama dan jus kubis merah 0,5 g/ml, K4 diberi asetaminofen 300 mg seebanyak 2 kali dalam 16 jam pada hari pertama dan jus kubis merah 0,7 g/m, K5 diberi asetaminofen 300 mg seebanyak 2 kali dalam 16 jam pada hari pertama dan jus kubis merah 0,9 g/ml. Data di analisis dengan uji One way Anova dan uji post hoc LSD. Hasil rerata kadar SGPT yaitu K1 58,44±7,18 UI/L, K2 71,20±9,13 UI/L, K3 55,74±9,52 UI/L, K4 72,81±3,47 UI/L, K5 72,64±3,01 UI/L.Uji one way anova p=0,000(p<0,05). Uji post hoc LSD terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) antara semua kelompok kecuali antara kelompok K1-K3, K2-K4 dan K2-K5 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh jus kubis merah terhadap kadar SGPT tikus jantan galur wistar yang telah diinduksi asetaminofen dan dosis yang paling berpengaruh adalah 0,5 g/ml. Kata kunci : kubis merah, asetaminofen, DILI, SGPT