Daftar Isi:
  • Tahnik kurma merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan dan menstimulasi proliferasi, diferensiasi serta migrasi limfosit intraepitel yang memiliki karakter sel memori dan aktivasi yang cepat berperan penting dalam perkembangan system imun bagi neonatus, terutama pada bayi tikus putih (Rattus norvegicus ) galur Wistar yang baru lahir. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan rancangan penelitian post test only randomized control groups design, yaitu sebuah rancangan percobaan yang terdiri dari 2 kelompok control dan 4 kelompok perlakuan yang diberikan tahnik dan ASI Hasil dari penelitian inimenunjukkan rerata jumlah limfosit intraepitel ileum usus halus pada bayi tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar baru lahir pada kelompok kontrol negatif yang tidak diberi tahnik kurma dan langsung di terminasi sebesar 3,67 sel. Kelompok kontrol negatif 2 hanya ASI 7,83 sel. Kelompok tahnik kurma dengan intensitas goresan ringan 100 mg + ASI padainduknya 19,67 sel. Kelompok tahnik kurma dengan intensitas goresan kuat 100 mg + ASI 34 sel. Kelompok goresan langit-langit dan gingiva mulut bayi tikus dengan intensitas goresan ringan + ASI 11,5 sel. Kelompok goresan langit-langit dan gingiva mulut bayi tikus dengan intensitas goresan kuat+ ASI 10,33 sel. Dengan hasil uji kruskal wallis p = 0,000 (p < 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas goresan tahnik kurma ajwa berpengaruh terhadap peningkatkan jumlah limfosit intraepitel ileum usus halus pada bayi tikus putih (Rattusnorvegicus) galur Wistar baru lahir. Kata Kunci : Tahnik kurma, limfosit intraepitel ileum