Daftar Isi:
  • World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia. Derajat stenosis pada pasien PJK dapat menunjukkan seberapa signifikan pasien terkena PJK. PJK dapat dicegah dengan deteksi dini dan pengendalian faktor risiko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar HDL dengan derajat stenosis berdasarkan Signifikan-Non Signifikan angiografi pada pasien PJK. Metode penelitian observasional dengan desain cross sectional dari data sekunder di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2016 – Oktober 2018, sampel 363 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. HDL dibagi menjadi tiga kategori, HDL rendah jika <40 mg/dL, sedang 40-59 mg/dL, tinggi ≥60 mg/dL, variabel pengganggu seperti usia, jenis kelamin, kolesterol total, hipertensi, merokok, status gizi, dan DM dikendalikan melalui analisis. Derajat stenosis dilihat dengan pemeriksaan angiografi dan dikelompokkan menjadi dua kategori, Signifikan jika penyumbatan lumen ≥50% dan Non signifikan jika sumbatan lumen <50%. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji Spearman dan multivariat dengan regresi logistik Pada HDL rendah ditemukan stenosis Signifikan 80,5% dan non signifikan 19,5%, pada HDL sedang ditemukan stenosis Signifikan 67,0% dan non signifikan 33,0%, sedangkan pada HDL tinggi seluruhnya (100%) dengan stenosis Signifikan. Hasil analisis dengan uji korelasi spearman diperoleh nilai p = 0,022. Pada analisis multivariat variabel jenis kelamin (p=0,000; PR = 4,74; 95%CI=1,49-4,10), usia (p=0,013; PR=3,48; 95%CI=1,24-6,13), hipertensi (p=0,044; PR = 1,79; 95%CI=1,10-3,17). Terdapat hubungan yang bermakna kadar HDL dengan derajat stenosis berdasarkan Signifikan-Non signifikan angiografi pada pasien PJK dan setelah dianalisis secara bersama-sama dengan dengan variabel pengganggu jenis kelamin sebagai faktor paling berpengaruh. Kata Kunci: HDL, Penyakit Jantung Koroner, Derajat Stenosis, Signifikan-Non signifikan score