Daftar Isi:
  • World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia. Derajat stenosis pada pasien PJK menunjukkan seberapa berat pasien terkena PJK. PJK dapat dicegah dengan deteksi dini dan pengendalian faktor risiko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prediktor kadar LDL dengan derajat stenosis berdasarkan signifikan dan non signifikan pada pasien PJK. Metode penelitian observasional dengan desain cross sectional dari data sekunder di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2016–Oktober 2018. Kadar LDL dibedakan menjadi tiga kategori, LDL rendah jika ≤129Mg/dl, sedang 130-159Mg/dl, tinggi ≥160Mg/dl, sedangkan faktor risiko lainnya yang berpengaruh terhadap kejadian PJK antara lain usia, jenis kelamin, hipertensi, merokok, status gizi dan DM. Derajat stenosis dinilai meggunakan signifikan dan non signifikan angiografi, kemudian dikelompokkan menjadi dua kategori. Dikatakan signifikan jika penyempitan pembuluh darah ≥50% dan non signifikan jika <50%. Pada LDL rendah terdapat 9,5% stenosis signifikan dan stenosis 1,2% non signifikan, kadar LDL sedang terdapat 18,3% stenosis signifikan dan 4,3% stenosis non signifikan, kadar LDL tinggi terdapat 50,5% stenosis signifikan dan 16,2% stenosis non signifikan pada analisis bivariat dengan nilai p=0,070(p<0,25). Pada analisis multivariat LDL bukan merupakan prediktor terjadinya stenosis dengan nilai p=0,452. Yang merupakan prediktor terjadinya PJK adalah riwayat DM, usia, riwayat hipertensi dan jenis kelamin dengan nilai exp(β) = 8,362 sebagai prediktor utama terjadinya PJK. Dapat disimpulkan bahwa kadar LDL bukan merupakan prediktor terjadinya stenosis pasien PJK berdasarkan signifikan dan non signifikan dan jenis kelamin sebagai faktor prediktor utama. Kata Kunci: Low Density Lipoprotein, Penyakit Jantung Koroner, Stenosis, Signifikan dan Non Signifikan