HUBUNGAN ANTARA KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN TEKANAN INTRAOKULAR (Studi Observasional pada Sultan Agung Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang September - November 2018)
Daftar Isi:
- Tekanan intraokular merupakan salah satu manifestasi penting untuk menegakkan diagnosis dari glaukoma dan juga merupakan gejala klinis penting yang dapat dimodifikasi. Penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes mellitus, obesitas dan kadar lipid darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi ke mata. Hyperkolesterolemia termasuk faktor kardiovaskular yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi tekanan intraokular. Klasifikasi dari kadar kolesterol total dapat memungkinkan terjadinya perbedaan dari tekanan intraokular. Penelitian dengan metode analitik observasional rancangan cross sectional dilakukan dengan cara memeriksa kadar kolesterol total dan dilakukan pengukuran tekanan intraokular pada 81 mata pasien rawat jalan di Sultan Agung Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Data yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif dan uji spearman correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tekanan intraokular pada sampel mata dengan klasifikasi kadar kolesterol total normal yaitu 12,200 ± 3,84 mmHg, rerata tekanan intraokular pada sampel mata dengan klasifikasi kadar kolesterol total borderline yaitu 13,000 ± 3,27 mmHg, dan rerata tekanan intraokular pada sampel mata dengan klasifikasi kadar kolesterol total high yaitu 11,892 ± 3,07 mmHg. Hasil analisis uji spearman correlation didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan tekanan intraokular dengan nilai p = 0,995 (p>0,05) Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan tekanan intraokular di Sultan Agung Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Kata Kunci : Tekanan Intraokular, Hiperkolesterolemia, Kadar Kolesterol Total, Tonometer