PERBEDAAN JUMLAH KOLONI Streptococcus sp. DAN Staphylococcus sp. PADA PASIEN RHINITIS ALERGI Studi pada Mukosa Hidung Pasien Rhinitis Alergi
Daftar Isi:
- Rhinitis alergi (RA) suatu kelainan yang menyerang mukosa hidung sehingga menyebabkan peradangan. dengan gejala klinis berupa hidung tersumbat, bersin-bersin dan gatal pada hidung, serta juga keluarnya ingus encer pada hidung. RA disebabkan oleh reaksi alergi yang ditandai dengan peningkatan level IgE sehingga timbul respon imun spesifik. Keberadaan mikrobiota nasal dikaitkan dengan patofisiologi timbulnya penyakit alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah koloni Streptococcus sp dan Staphylococcus sp. Penelitian observasional dengan metode cross sectional menggunakan 56 sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 28 sampel RA dan 28 non-RA. 56 subyek dilakukan swab meatus media kemudian dikultur untuk dihitung jumlah koloni bakteri Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp. Data kemudian . Hasil rerata jumlah koloni Staphylococcus sp. 61,32 ± 61,1 koloni pada kelompok rhinitis dan 51,60 ± 188,0 koloni pada kelompok non rhinitnis, sedangkan pada bakteri Streptococcus sp. dengan rerata 0 koloni. Rerata 0 disebabkan karena tidak ditemukanya koloni bakteri pada hasil kultur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan untuk jumlah koloni Staphylococcus sp. Rerata jumlah koloni Streptococcus sp. adalah 0 sehingga data tidak dapat dianalisis. Hasil uji Mann-Whitney tersebut menunjukkan bahwa jumlah koloni Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp. pada pasien rhinitis alergi derajat ringan dan berat adalah relatif serupa (p>0,05). perbedaan jumlah koloni Staphylococcus sp. secara signifikan antara kelompok rhinitis alergi dengan kelomppok non rhinitis alergi. Tidak ditemukan Streptococcus sp. pada kelompok rhinitis alergi maupun kelompok rhinitis alergi. Kata kunci: Rhinitis alergi, microbiota, Streptococcus sp., Staphylococcus