Daftar Isi:
  • Rhinitis alergi merupakan inflamasi mukosa hidung ditandai dengan gejala rinore, hidung tersumbat, gatal dan bersin. Reaksi peradangan pada rhinitis alergi mempengaruhi keragaman mikrobiota nasal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh derajat rhinitis alergi terhadap jumlah koloni Streptococcus sp. dan Staphylococcus sp. pada pasien rhinitis alergi. Penelitian observasional dengan metode cross sectional menggunakan 56 sampel terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu 28 sampel rhinitis alergi derajat ringan dan 28 sampelrhinitis alergi derajat sedang-berat. Setiap sampel dilakukan swab meatus media kemudian dikultur untuk dihitung jumlah koloni bakteri Streptococcus sp. dan Staphylococcus sp.Data kemudian diuji menggunakan uji non parametrik Mann-Whitney. Pasien rhinitis alergi derajat ringan menunjukkan hasil rerata jumlah koloni Streptococcus sp. yaitu 0,54 ± 1,97 koloni, dan rerata jumlah Staphylococcus sp. 17,86 ± 17,87 koloni. Sedangkan pada pasien rhinitis alergi derajat sedang-berat menunjukkan hasil rerata jumlah koloni Streptococcus sp. 0 koloni, dan Staphylococcus sp. 59,57 ± 61,90 koloni. Hasil analisis p=0,078 (p>0,05) pada Streptococcus sp. dan p=0,004 (p<0,05) pada Staphylococcus sp. yang menunjukan jumlah koloni Streptococcus sp. antara pasien rhinitis alergi derajat ringan dan rhinitis alergi derajat sedang-berat relatif serupa, sedangkan jumlah koloni Staphylococcus sp. lebih tinggi pada pasien rhinitis alergi derajat sedang-berat dibandingkan pada rhinitis alergi derajat ringan. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok rhinitis alergi derajat ringan dan derajat sedang-berat tidak terdapat perbedaan secara signifikan pada jumlah koloni Streptococcus sp.tetapi memiliki perbedaan secara signifikan pada jumlah koloni Staphylococcus sp. Kata kunci: Rhintis alergi, mikrobiota, Streptococcus sp., Staphylococcus sp.