PERBANDINGAN PERUBAHAN KEKERASAN MIKRO DENTIN PADA SALURAN AKAR SETELAH APLIKASI ETANOL SIWAK (Salvadora persica) BERBAGAI KONSENTRASI DENGAN NaOCl 3%
Daftar Isi:
- Sodium hipoklorit merupakan larutan irigasi yang paling sering digunakan. Meskipun demikian, komplikasi juga terjadi dalam penggunaan NaOCl karena kadar sitotoksiknya, dan derajat demineralisasi yang mempengaruhi kekerasan mikro dentin. Siwak (Salvadora persica) sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Fluoride, kalsium, dan fosfor dalam siwak dapat menghambat demineralisasi dan membantu remineralisasi gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan penggunaan larutan irigasi ekstrak siwak dengan NaOCl 3% terhadap perubahan kekerasan mikro dentin saluran akar. Jenis penelitian ini adalah analitik eksperimental laboratoris in vitro. Pada penelitian ini gigi premolar ditanam dalam resin block. Gigi dipotong sebatas cementoenamel junction hingga saluran akar terbuka. Sampel diberikan perlakuan preparasi saluran akar menggunakan bahan irigasi yang berbeda-beda (NaOCl 3%, ekstrak siwak 25%, ekstrak siwak 30%, dan ekstrak siwak 35%). Sebelum dan setelah perlakuan sampel di ukur dengan menggunakan alat Vickers untuk mengetahui kekerasan awal (VHN0) dan kekerasan akhir (VHN1). Penurunan kekerasan mikro terjadi pada kelompok I-III, sedangkan untuk kelompok IV terjadi peningkatan kekerasan mikro. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan terjadi perubahan secara signifikan (p<0,05) dari penggunaan larutan irigasi terhadap kekerasan mikro. Hasil uji ANOVA adalah terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara larutan irigasi NaOCl 3%, ekstrak siwak 25%, ekstrak siwak 30%, dan ekstrak siwak 35%. Penurunan kekerasan mikro tertinggi pada NaOCl 3%, diikuti dengan ekstrak siwak 25%, ekstrak siwak 30%, sedangkan pada kelompok ekstrak siwak 35% terjadi peningkatan kekerasan mikro dentin. Kata kunci: Ekstrak Siwak, Salvadora persica, Sodium hipoklorit, Larutan irigasi, Kekerasan mikro dentin, Preparasi saluran akar