Daftar Isi:
  • Kreatinin merupakan indikator untuk mendeteksi kerusakan ginjal pada penderita DM dengan hipertensi, Penelitian Josef Coresh di United States sekitar 3% dari 5,6 juta penderita hipertensi memiliki kadar kreatinin yang tinggi, rata-rata tekanan darah 147/77mmHg. Kreatinin yang semakin tinggi menunjukan kerusakan ginjal yang progresif yang dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hipertensi terhadap kadar kreatinin pada pasien DM tipe 2. Metode penelitian ini observasional dengan desain cross sectional dari data dokumen rekam medis pasien rawat inap dan rawat jalan di RSI Sultan Agung Semarang periode Juni – November 2018 dengan melibatkan 57 sampel yang didapatkan dari data sekunder. Hasil penelitian dilakukan analisis diskriptif uji chi-square, uji rasio prevalensi dan confidence interval. Berdasarkan analisis deskriptif, sampel DM tipe 2 yang mengalami hipertensi terdapat 33 pasien terdiri dari 16 pasien kadar kreatininnya >normal dan 17 pasien yang kadar kreatininnya normal. Uji chi-square dengan nilai p=0,013 (p<0,05), uji rasio prevalensi 2,909 dan rentang confidence interval tidak mencakup angka 1 Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh hipertensi terhadap kadar kreatinin pada pasien DM tipe 2 dan hipertensi merupakan faktor resiko terhadap kadar kreatinin yang tinggi. Kata kunci: DM tipe 2, Hipertensi, Kadar kreatinin, DM tipe 2 dengan hipetensi