Daftar Isi:
  • Latar belakang: Salahsatu penanganan penyakit batu ureter yaitu dengan operasi pembedahan uretrolitotomi. Sebelum dilakukan tindakan pembedahan pasien dilakukan tindakan pemasangan kateter,pasien yang terpasang kateter beresiko terjadi inkontinensia urine. Salah satu penatalaksanaan untuk mengatasi resiko inkontinensia urine dapat dilakukan secara non farmakologi yaitu berupa bladder training. Tujuan: Menggambarkan asuhan keperawatan dengan penerapan bladder training untuk mencegah resiko inkontinensia urine pada pasien post uretrolitotomi yang terpasang kateter. Metode: Descriptive study dengan desain case study. Pengumpulan data dilakukan secara autoanamnesa dan alloanamnesa. Analisis dan penyajian data secara tekstular/narasi yang disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi kassus yang merupakan data pendukungnya. Hasil: Pada asuhan keperawatan pasien dengan post uretrolitotomi yang mengalami resiko inkontinensia. Tanda inkontinensia yang dialami pasien yaitu, pasien mengatakan urine keluar sendiri tanpa merasakan ingin berkemih.rancana keperawatan dengan menggunakan teknik non farmakologi bladder training. Diimplimentasikan selama 3x24 jam. Evaluasi pasien mengatakan sudah bisa menahan untuk berkemih setelah dilakukan tindakan bladder training. Kesimpulan: Bladder training efektif untuk mencegah inkontinensia urine pada pasien post uretrolitotomi yang terpasang kateter. Kata kunci :inkontinensia urine, Bladder Training, ureterolitotomi.