Tata Ulang Sistem Drainase Untuk Mengatasi Banjir Sub Sistem Sungai Bremi dan Sungai Pekalongan
Daftar Isi:
- Perubahan iklim yang terjadi di daerah Kota Pekalongan sangat dirasakan oleh masyarakat. Berkurangnya daerah resapan air dan pendangkalan saluran akibat drainase yang tidak baik adalah salah satu penyebab yang sering dituding sebagai penyebab terjadinya genangan. Selain hal tersebut banyak kebijakan di Pemerintah Kabupaten/Kota mengenai masalah drainase tidak sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah). Dalam upaya menunjang keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat perlu dicari solusi sehingga genangan tidak akan terulang kembali setiap tahun pada musim hujan. Dalam kajian ini dilakukan analisa penataan sistem pengendalian banjir dan analisa hidrologi. Data sekunder sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi sistem drainase yang sudah terbentuk di Kota tersebut, serta tata letak perumahan penduduk, agar nantinya drainase tidak bertabrakan dengan bangunan rumah yang sudah ada. Setelah system drainase sesudah dibuat maka tahap selanjutnya yaitu menggambar desain saluran dan daerah yang perlu direndahkan agar kerja system drainase dapat bekerja dengan maksimal. Hasil yang di peroleh dari kajian ini adalah bahwa untuk mengatasi banjir di kota Pekalongan di desain sistem drainase dengan menggunakan U-ditch dengan lebar rata-rata 0,6 m; 0,8 m; dan 1,0 m di Kelurahan Panjang Wetan. Kelurahan Bendan dengan memperlebar saluran memakai U-ditch dengan lebar rata-rata 0,3 m sampai 0,7 m dengan saluran utama 1,2 m. Kelurahan Banyuurip dengan memperlebar saluran memakai U-ditch dengan lebar rata-rata 0,6 m sampai dengan 1,2 m. Kata kunci : drainase, genangan, banjir