KAJIAN PENGELOLAAN BENTENG KERATON BUTON SEBAGAI OBJEK WISATA BUDAYA UNGGULAN KOTA BAUBAU
Daftar Isi:
- Benteng Keraton Buton awalnya dibangun dalam bentuk tumpukan batu yang tersusun mengelilingi kompleks istana, tujuannya untuk membuat pagar pembatas antara kompleks istana dengan perkampungan masyarakat. Area Benteng Keraton Buton mempunyai jarak kurang lebih 3 kilometer dari pusat Kota Baubau. Benteng yang terdiri atas batu gunung serta direkatkan dengan pasir dan kapur. Tinggi benteng tersebuit 1-8 meter dan memiliki ketebalan dinding 50 cm sampai 2 meter. Mempunyai 16 pos pertahanan, 12 pintu, dan terdapat 100 meriam yang berada di setiap pintu serta sudut benteng. Langkah awal dari upaya pelestarian Kawasan Benteng Keraton Buton telah dilakukan dengan penetapan Kawasan Benteng Keraton Buton sebagai kawasan pariwisata berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Baubau Tahun 2005. Namun aktivitas aktual wisatawan khususnya lokal, umumnya baru sebatas refreshing, menyaksikan atraksi wisata dan budaya, melihat-lihat, berfoto, sehingga dinilai belum maksimal mendayagunakan, mengangkat serta menyentuh nilai historis, makna simbolis dan filosofis. Fakta lainnya di lapangan juga menunjukan bahwasanya aktifitas kebanyakan pengunjung utamanya lokal adalah menikmati pemandangan kota dengan cara naik dan duduk beramai-ramai, hingga berjalan-jalan di atas bangunan benteng. Kondisi ini di samping mengancam fisik benteng dari tahun ke tahun juga menjadi indikasi minimnya variasi aktifitas wisata kawasan sekaligus menunjukan lemahnya apresiasi nilai warisan budaya dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan. Kata Kunci : Benteng, Karakteristik, Pengelolaan, Wisata