PENENTUAN KEBIJAKAN DAN OPTIMASI PERSEDIAAN MATERIAL KONSUMABEL DENGAN MENERAPKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN KONTRAK PAYUNG PADA PT PJB UBJOM PLTU REMBANG
Daftar Isi:
- PT PJB UBJOM PLTU Rembang (PLTU Rembang) adalah salah satu pembangkit listrik yang sangat diandalkan oleh PT PLN (Persero) untuk memenuhi kebutuhan listrik pada sistem Jawa-Bali. Untuk itu PLTU Rembang harus selalu menjaga kehandalan unit pembangkitnya.Kehandalan pembangkit ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kehandalan peralatan yang mencakup pola operasi dan pemeliharaannya. Dalam proses pemeliharaan peralatan pembangkit, diperlukan material pendukung/konsumabel untuk menunjang perawatan dalam menjaga kehandalan peralatan-peralatan pembangkit. Material konsumabel dalam pembangkitan merupakan material penunjang untuk pekerjaan pemeliharaan. Ketersediaan material konsumabel di PLTU Rembang belum mencapai titik optimal dimana masih sering terjadi kekosongan ataupun kelebihan stok. Ketika terjadi kekosongan stok material, proses pemeliharaan peralatan dapat terganggu dan dapat mempengaruhi kehandalan unit pembangkit. Sebaliknya ketika terjadi kelebihan stok, nilai gudang akan mengalami kenaikan melebihi target yang telah ditetapkan perusahaan dan berdampak pada penilaian kontrak kinerja. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pengendalian persediaan dengan menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada setiap pemesanan material konsumabel. Disamping penerapan metode EOQ, material dengan tingkat perputaran yang tinggi juga dilakukan metode pengadaan dengan sistem Kontrak Payung. Penentuan kebijakan persediaan material dalam PT PJB UBJOM PLTU Rembang mengacu pada optimasi persediaan yang harus dicapai. Ada tiga indikator yang dapat menentukan optimalnya suatu perencanaan yaitu Inventory Turn Over, Inventory Level dan Service Level. Ketiga indikator tersebut dapat tercapai dengan melakukan perencanaan yang tepat untuk setiap material. Dalam perencanaan material konsumabel, dilakukan perbandingan antara metode EOQ dengan metode perusahaan. Metode ini diipakai untuk menghitung 11 item material konsumabel yang digunakan sebagai bahan penelitian. Setelah dilakukan analisa dan perbandingan antara metode EOQ dan metode perusahaan, didapatkan hasil bahwa penggunaan metode EOQ dan kontrak payung untuk perencanaan material konsumabel lebih optimal. Penggunaan metode EOQ dapat menghemat Total Inventory Cost (TIC) senilai Rp 4,374,125,-. Menurunkan nilai persediaan gudang dari Rp 39,145,874,- menjadi Rp 4,374,126,- serta meningkatkan nilai perputaran material (ITO)konsumabel dari sebelumnya 1,44 kali menjadi 1,95 kali. Kata Kunci : Inventory Control, Economic Order Quantity, Kontrak Payung, PT PJB UBJOM PLTU Rembang