Daftar Isi:
  • Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu sumber vitamin D dikarenakan mengandung ergosterol yang dapat berubah menjadi vitamin D2 saat terkena radiasi ultraviolet. Lama penyinaran sinar UVB telah diketahui berpengaruh terhadap kadar vitamin D2 pada jamur kancing (Agaricus bisporus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyinaran sinar UVB terhadap kadar vitamin D2 pada jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada penelitian ini dibagi atas 4 kelompok, yaitu kelompok 1 merupakan kelompok kontrol (yang tidak diberi penyinaran sinar UVB), kelompok 2 disinari UVB selama 15 menit (dosis 8,01 J/cm2), kelompok 3 disinari UVB selama 30 menit (dosis 16,02 J/cm2) dan kelompok 4 disinari UVB selama 45 menit (dosis 24,03 J/cm2). Jarak penyinaran dari sumber radiasi adalah 30 cm untuk setiap kelompok. Setelah pengeringan, dilakukan saponifikasi dan ekstraksi sebelum penetapan kadar. Vitamin D2 pada penelitian ini ditetapkan menggunakan HPLC dengan standar calciferol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D2 pada kelompok 1 (kontrol), kelompok 2, kelompok 3, dan kelompok 4 berturut-turut adalah 1,666 μg/g, 6,0993 μg/g; 8,144 μg/g; dan 9,1074 μg/g. Terdapat perbedaan bermakna kadar vitamin D2 pada semua kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dan ada perbedaan bermakna antara kelompok 2 dan kelompok 4. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lama penyinaran UVB mampu meningkatkan kadar vitamin D2 pada jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), sedangkan penyinaran UVB selama 45 menit menunjukkan kadar vitamin D2 paling tinggi. Kata kunci : Pleurotus ostreatus, Vitamin D2, ergosterol, UVB