Daftar Isi:
  • ABSTRAK Terjadinya kenaikan muka air laut atau rob menyebabkan genangan air di bagian daratan pantai yang terjadi ketika air laut pasang, Banjir rob menggenangi bagian daratan pantai atau tempat yang lebih rendah di kawasan pantai Kota Semarang hal ini di sebabkan oleh perubahan tata guna lahan dengan cara reklamasi atau menguruk rawa, tambak dan sawah yang secara alami dapat menampung air laut pasang berubah menjadi pemukiman sehingga bila terjadi air laut pasang tidak dapat tertampung lagi, Dampak yang ditimbulkan oleh fenomena alam tersebut memberikan konsekuensi bagi Pemerintah Kota Semarang maupun masyarakat yang tinggal di sekitar pantai yang terdampak secara langsung dan menanggung kerugian atau kerusakan bangunan yang di sebabkan kenaikan muka air laut. Adanya kerugian yang terjadi tentunya masyarakat dan pemerintah memperhitungkan kerugian yang terjadi dan mampu memberikan solusi bagi masyarakat setempat. Tujuan Implementasi rumah apung pada kawasan yang terdampak kenaikan muka air laut di harapkan dapat berperan sebagai solusi di wilayah tambak lorok, di lakukan dengan pengambilan data berupa pembagian kuesioner, observasi lapangan dan wawancara pada daerah yang terkena dampak rob untuk mengetahui karakteristik wilayah studi kemudian menganalisis kerugian bangunan akibat rob untuk mendapatkan nilai kerugiannya serta membuat desain dan biaya pembuatan rumah apung sederhana sebagai pertimbangan pembuatan rumah apung, kemudian menganalisis implementasi rumah apung pada wilayah studi yang terdampak rob. Jenis rumah yang terdapat di wilayah studi ada beberapa tipe di antaranya rumah permanen, semi permanen, rumah kayu, rumah bambu, dan rumah kayu. Dari hasil penelitian, kerugian bangunan terbesar terjadi pada rumah permanen yaitu Rp. 27.450.000 dengan bobot kerusakan fungsi mencapai 19.57 % dan bobot kerusakan fungsi terbesar terjadi pada rumah bambu mencapai 23 % dan kerugian mencapai Rp. 5.350.000. kerugian dan kerusakan ini terus terjadi di masyarakat yang terdampak rob, rumah apung di harapkan menjadi alternatif hunian pada kawasan terdampak kenaikan muka air laut, biaya pembangunan rumah apung sederhana mencapai Rp 133.100.000 dan berdasarkan hasil kuesioner menyatakan bahwa 81.23 % menyetujui bahwa implementasi rumah apung sebagai alternatif hunian di wilayah tambak lorok dapat di lakukan. Kata kunci : Kerugian, Penanganan, Rumah apung