Daftar Isi:
  • Resin komposit merupakan bahan tumpatan yang sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi karena memiliki estetik yang baik, Penggunaan fiber sebagai penguat resin komposit(FRC) kini mulai dikembangkan karena memiliki beberapa fungsi, diantaranya meningkatkan kekuatan, kekakuan, dan stabilitas dari resin komposit, dan menurunkan shringkage. Fiber resin komposit bersifat sintetik sehingga membutuhkan proses kimiawi dan harganya mahal. Oleh karena itu, dikembangkan fiber alami dari serat alam yang mudah didapat dan murah sebagai alternatif pengganti fiber sintetik, salah satunya yaitu fiber sisal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alkalisasi (NaOH) serat sisal (Agave Sisalana) terhadap kekuatan impak resin komposit. Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan post test only control group design. Sebanyak 32 spesimen resin komposit nanofiller dibagi dua kelompok, 16 buah cetakan resin komposit penambahan serat sisal dengan alkalisasi NaOH 6% dan 16 lainnya tanpa alkalisasi. Kekuatan impak diukur dengan Universal Testing Machine untuk selanjutnya dianalisis dengan Independent sample T-test pada kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan impak resin kompoit dengan serat sisal yang dialkalisasi sebesar 0,039 ± 0,008 (J/mm2), sedangkan pada resin komposit dengan serat sisal yang tidak dialkalisasi sebesar 0,031 ± 0,008 (J/mm2). Independent sampel t-test diperoleh nilai p sebesar 0,006 (p<0,05), terdapat perbedaan kekuatan impak pada kedua kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah alkalisasi serat sisal (Agave Sisalana) berpengaruh terhadap kekuatan impak resin komposit. Kata kunci : Alkalisasi, serat sisal (Agave Sisalana), Kekuatan impak